Slot Deposit Dana — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan kondisi iklim Indonesia pada tahun 2026 akan relatif lebih stabil. Situasi ini diperkirakan tidak seekstrem kondisi yang terjadi pada tahun 2024, yang ditandai dengan suhu tinggi dan cuaca ekstrem yang berlangsung cukup lama.
Fase Netral Pasca La Nina Lemah
Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menjelaskan bahwa perbaikan kondisi ini dipengaruhi oleh berakhirnya fenomena La Nina lemah. Dalam konferensi pers bertajuk “Climate Outlook 2026”, Ardhasena menyatakan bahwa fenomena La Nina lemah ini diprediksi akan berakhir pada kuartal pertama tahun 2026.
“Prediksi kami menunjukkan bahwa setelah Maret 2026, kondisi iklim global akan kembali ke fase netral. Fase ini diperkirakan akan bertahan setidaknya hingga akhir tahun 2026,” jelas Ardhasena seperti dikutip dari Antara, Selasa (23/12/2025).
Suhu Diprediksi dalam Batas Normal
BMKG memberikan perkiraan yang lebih rinci mengenai suhu udara. Rata-rata suhu udara nasional sepanjang tahun 2026 diproyeksikan berada pada kisaran 25 hingga 29 derajat Celsius.
Kisaran suhu ini masih berada dalam rentang klimatologis normal untuk Indonesia. Artinya, tidak ada anomali signifikan yang perlu dikhawatirkan dibandingkan dengan rata-rata historis.
Tidak Lampaui Rekor Panas 2024
Analisis BMKG juga memberikan kabar baik terkait rekor suhu. Lembaga ini mencatat bahwa suhu rata-rata nasional pada 2026 diperkirakan tidak akan melampaui rekor panas yang tercatat pada tahun 2024.
Kondisi yang lebih sejuk ini turut dipengaruhi oleh efek pendinginan sementara dari fenomena La Nina lemah di awal tahun. Proyeksi ini memberikan gambaran bahwa intensitas cuaca ekstrem, khususnya gelombang panas, pada 2026 tidak akan separah yang dialami dua tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, outlook iklim untuk 2026 memberikan sinyal positif menuju kondisi yang lebih stabil dan dapat diprediksi, setelah melalui periode dengan tantangan cuaca yang cukup berat.
